BELAJAR PEDULI LINGKUNGAN DI ERA PANDEMI

Pandemi di satu sisi membuat bumi menjadi lebih baik. Pembatasan kegiatan menekan jumlah polusi sehingga kondisi lingkungan menjadi membaik, polusi udara berkurang. Dulu, sebelum pandemi, ada banyak usaha yang dilakukan untuk mewujudkan aksi peduli lingkungan. Termasuk juga di sekolah, dan terutama sekali sekolah yang memiliki program adiwiyata. Lantas bagaimana kepedulian lingkungan dapat dilakukan ketika aktifitas di luar rumah sangat dibatasi? Pertanyaan ini dilemparkan oleh Yanti Widiastuti, koordinator Sekolah Adiwiyata SMA Negeri 1 Bantul, Yogyakarta,  dalam kegiatan awal tahun ajaran di SMA Pangudi Luhur “St. Louis IX” Sedayu, yang dilakukan secara online.

Kepedulian terhadap lingkungan akan lebih baik jika diintegrasikan dengan pembelajaran di sekolah. Bisa berbentuk sisipan opini terhadap lingkungan hidup. Peduli lingkungan hidup didefinisikan sebagai upaya meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, sikap dan aksi kepedulian oleh individu, komunitas dan organisasi, dari berbagai pihak terhadap permasalahan lingkungan, untuk pembangunan yang berkelanjutan.

Yanti Widiastuti menyebut beberapa perbedaan antara aksi peduli lingkungan pada masa normal dan pada masa pandemi. Pada masa normal, bisa dilakukan pemilahan sampah, pembuatan kompos, daur ulang sampah, menyetor ke bank sampah, sekolah bebas kendaraan bermotor, kegiatan hemat energi, kantin sehat bebas plastik dan sebagainya. Sedang kegiatan yang bisa dilakukan pada masa pandemi adalah menyelenggarakan webinar, kampanye hari peduli lingkungan, membersihkan lingkungan sekitar, berkebun, membuat kompos, membuat produk dari bahan bekas dan sebagainya.

Kegiatan awal tahun ajaran ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh SMA Pangudi Luhur “St. Louis IX” Sedayu, untuk membekali peserta didik diluar materi pembelajaran reguler. Kegiatan ini juga merupakan bagian dari program sekolah adiwiyata.

Share this Post